Iklan

Memandangmu

Prasetyo Budi
Senin, 27 Oktober 2014, 13.59 WIB Last Updated 2016-10-10T17:40:12Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
Memandangmu,
Tiba-tiba derai angin terperangkap pada gelisah kabut
Menoreh rasa
Teteskan bisu yang memuncak

Memandangmu,
Tiba-tiba laut kehilangan geliat
Jarak membatasi gerak
Sulit membaca isyarat

Memandangmu,
Tiba-tiba mimpi bersayap putih
Menemani perjalanan malam
Terbayang jemu pada satu peran
Yang seharusnya dilakonkan

Memandangmu,
Tiba-tiba adalah wajah purnama sempurna
Terperangkap pada pot kaca
Samar kata menjamahnya
Petualang pun kehilangan arah
Tak mampu mengukur jarak pengembaraanya.....
Komentar

Tampilkan

Terkini

NamaLabel

+